Gambas, bukan nama sejenis tanaman, melainkan proyek Open Source ‘graphical development environment’ untuk Basic interpreter, singkatnya bahasa seperti VisualBasic? untuk Linux?. Versi stabil terakhir Gambas 1.0.13 dan versi development terakhir 1.9.23 belum lama dirilis, menurut inventornya proyek ini dimulai karena VisualBasic dianggap penuh kecoa, sedangkan penggantinya VB .Net ternyata tidak kompatibel surut (backward compatible) dengan versi VisualBasic sebelumnya. Trus apa lebihnya Gambas, kecuali gratis lisensi?
Proyek Gambas dikoordinasi oleh Beno?t Minisini, anak muda umur 30 hidup di ‘suburbs of Paris’. Agar tidak salah paham dikatakan, Gambas tidak dibuat kompatibel dengan VisualBasic. Pengembang Gambas yakin bahwa syntax yang terkandung didalamnya lebih baik dari yang propietari (baca: VB yang bayar).
Gambas adalah seperti yang lain, bahasa Basic dengan ‘object extensions’. Program yang ditulis dengan Gambas adalah ‘set of files’. Setiap file menjabarkan ‘class’, dalam terminologi ‘object programming’. File-file ‘class’ di-kompail, kemudian dijalankan oleh sebuah ‘interpreter’. Dipandang dari sudut ini, Gambas mendapat inspirasi dari bahasa Java.
Gambas terdiri dari program-program berikut:
– Sebuah ‘compiler’.
– Sebuah ‘interpreter’.
– Sebuah ‘archiver’.
– Sebuah komponen ‘graphical user interface’.
– Sebuah ‘development environment’.
‘Development environment’ nya sendiri akan dibuat mengunakan Gambas, sekaligus bermanfaat dalam usaha ‘debugging’ !.
Fitur yang ditawarkan Gambas:
– Proyek menggunakan Gambas disimpan dalam satu direktori. Archiver akan mentransformasikan struktur direktori proyek menjadi satu ‘executable file’.
– Meng-kompilasi sebuah proyek dibutuhkan kompilasi dari ‘modified classes’. Setiap referensi external dari sebuah ‘class’ di ‘solved’ secara dinamis saat ‘execution time’.
– Gambas memiliki arsitektur komponen yang memungkinkan penambahan (extend) dari bahasa (the language) pemrograman. Jadi, siapa saja dapat kontribusi dengan menulis komponen (write components) sebagai ‘shared libraries’ yang secara dinamis ditambahkan ke ‘native classes’ yang baru dari ‘interpreter’ nya. Asitektur komponen akan di dokumentasikan dalam waktu dekat.
– By default, intepreter Gambas diset sebagai ‘text-only program’. Komponen arsitektur akan digunakan untuk menulus ‘graphical user interface’ yang merupakan bagian dari ‘the language’.
– Karena ‘graphical user interface’ di implementasikan sebagai komponen, maka Gambas tidak tergantung padan toolkit apapun (any toolkit !). Nantinya pengguna dapat memilih: GTK+, Qt, etc bila ingin menulis sebuah program.
– Untuk kemudahan, penulis menyepakati untuk memulai implementasi ‘graphical user interface’ menggunakan toolkit dari Qt. Belakangan akan disediakan komponen GTK+ yang akan memiliki antarmuka yang sama seperti sebuah komponen Qt.
– Setiap jendela (window) atau ‘dialog box’ akan mampu untuk digunakan sebagai ‘user control’. Fitur semacam itu belum ada di VisualBasic tanpa menggunakan ActiveX.
APA ITU KYLIX
ada nggak penjelasan rinci tentang sistem operasi
gambas bisa di pakai di banyak OS (linux, bsd, mac, solaris) bisa dilihat disini http://gambas.sourceforge.net/distribution.html
Saya seorang IT di perusahaan di surabaya.
Saya sudah setahun pakai gambas.
Tapi bagaimana saya membuat report yang mudah dengan gambas.
Saya harap kita bisa salaing berdiskusi
Terimakasih
salam sejahtera
saya mahasiswa sistem informasi manajemen komputer mau belajar gambas dilinux, yang saya mauy minta tolong ada tidak tutorial untuk belajar gambar karena saya kesulitan mencarinya di google.
saya harpkan dikirmkan melalui alamat email saya tentang tutorial itu
atas banuannya saya ucapkan terima kasih
pak saya juga ingin belajar gambas. ada ga tutorial nya yang bahasa indonesia … ? kalo ada kirim ke email sya ya pak? thahakids@yahoo.co.id… saya sangat mohon pak ?