Jakarta, Morat-marit. Mungkin kata ini tepat untuk menggambarkan nasib akhiran nama domain khusus dewasa, .xxx. Sepertinya ‘hidung’ komunitas Internet di dunia terus-menerus dicucuk oleh institusi tertentu, agar tunduk pada aturan pemerintah negara tertentu.
Pun nasib nama domain .xxx mengalami hal yang sama. Sebelumnya, dua orang senator Amerika, Max Baucus dan Mark Pryor, mengusulkan proposal undang-undang tentang domain .xxx untuk situs-situs porno. Domain ini nantinya akan digunakan oleh industri hiburan dewasa. Menurut mereka, domain .xxx dapat membantu para orangtua, agar anak-anaknya terhindar dari akses situs porno.
Kritik bermunculan dari beberapa kelompok oposisi dan situs pornografi. Nasib domain .xxx yang tak jelas ujungnya, konon karena ada konspirasi dari pemerintahan Amerika Serikat dan Eropa.
Sempat Ditangguhkan
Beberapa waktu lalu pembahasan .xxx di rapat ICANN juga sempat ditangguhkan. Menurut TheRegister.co.uk, alasan pembatalan pembahasan .xxx adalah adanya laporan setebal 350 halaman yang harus dikaji terlebih dahulu. Namun hal itu dianggap sebagai alasan yang dibuat-buat.
Penundaan domain .xxx menimbulkan kekecewaan pada ICM Registry. Padahal mereka berharap domain itu bisa membantu melindungi anak-anak dari pornografi internet. Perusahaan pendaftaran nama domain tersebut adalah sponsor utama pengajuan akhiran .xxx.
Ada dua gosip yang beredar dibalik penundaan ini. Pertama, Uni Eropa konon telah menghubungi pimpinan ICANN untuk menghentikan proses pembahasan .xxx. Namun, jika benar, hal ini menjadi aksi yang aneh dari Uni Eropa. Pasalnya selama ini Uni Eropa menunjukkan dukungannya pada .xxx. Hanya Amerika Serikat (AS) dan Brasil yang menentang domain tersebut.
Kedua, adanya campur tangan AS. Kalangan konservatif di Negeri Abang Sam itu disebut telah cukup lama melakukan lobi agar pembahasan domain .xxx dihentikan. Masalahnya, jika memang gosip kedua itu benar, AS bisa dirugikan oleh langkah tersebut. Dihentikannya pembahasan domain .xxx bisa jadi ‘amunisi’ kalangan yang menentang dominasi AS dalam pengaturan internet.
Sementara itu beberapa penyokong anti pornografi, menilai keberadaaan domain .xxx justru akan mempermudah konsumen mengakses pornografi. Mereka juga mengatakan domain tersebut akan mengabsahkan situs orang dewasa. Menurut comScore Media Metrix, dua dari lima pengguna Internet tercatat sering mengunjungi situs porno.
Ditolak
Sekian lama menanti kejelasan terkait status domain .xxx, lembaga yang berwenang mengawasi nama domain di dunia — ICANN — akhirnya memutuskan untuk menolak usulan domain khusus situs porno. Tidak jelas apa penyebab usulan ini ditolak.
ICANN (Internet Cooperation of Assigned Names and Numbers) adalah lembaga yang mengatur hal-hal seperti nama domain dan hal lainnya di internet. Meski independen, lembaga itu berada di bawah Departemen Perdagangan AS. Demikian dilansir detikINET dari AP, Kamis (11/5/2006). (dwn)
Taken from : detik.net