Berbisacara tentang narsis mungkin sesuatu hal yang dikategorikan basbang atau udah basi (narsih lagi..narsis lagi…basi tauk !!!) karena sudah banyak sekali yang menulis tentang narsis ini. Tapi “anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu” saya coba tulis ulang saja disini 🙂 , ya itung-itung bikin penuh database saja :p.
Seringkali kita mendengar kata-kata narsis yang saya definisikan sebagai bentuk sikap atau kelakuan seseorang yang terlalu berlebihan dalam membanggakan akan elokan diri pribadi khususnya keindahan secara fisik. Yang paling sering saya lihat, narsis ini sering diungkapkan untuk orang yang sangat gemar berfoto ria, yang berusaha menampilkan seorang sosok yang bisa dibanggakan dan cenderung ingin dipertontonkan kepada orang lain “woi lihat nih foto gue !! keren kann !!”.
Tapi sebenarnya, darimana asal mula kata narsis ini ? saya tidak sendiri tau mendalam tentang kata narsis ini, tapi menurut apa yang di tulis oleh Hendra Messa, asal mula narsis itu seperti ini :
berawal dari legenda Yunani kuno, tentang seorang pemuda yg bernama Narcissus. Narcissus, setiap hari berlutut di dekat sebuah danau untuk mengagumi keindahannya sendiri. Ia begitu terpesona oleh dirinya hingga, suatu pagi, ia jatuh ke dalam danau itu dan tenggelam. Di titik tempat jatuhnya itu, tumbuh sekuntum bunga, yang dinamakan narcissus.Ketika Narcissus mati, dewi-dewi hutan muncul dan mendapati danau tadi, yang semula berupa air segar, telah berubah menjadi danau airmata yang asin. “Mengapa engkau menangis?†tanya dewi-dewi itu. “Aku menangisi Narcissus,â€jawab danau.
“Oh, tak heranlah jika kau menangisi Narcissus,†kata mereka, “sebab walau kami selalu mencari dia di hutan, hanya kau saja yang dapat mengagumi keindahannya dari dekat.â€
“Tapi…indahkah Narcissus?†tanya danau.“Siapa yang lebih mengetahuinya daripada engkau?†dewi-dewi bertanya heran. “Di dekatmulah ia tiap hari berlutut mengagumi dirinya!â€Danau terdiam beberapa saat. Akhirnya, ia berkata:“Aku menangisi Narcissus, tapi tak pernah kuperhatikan bahwa Narcissus itu indah.
Aku menangis karena, setiap ia berlutut di dekat tepianku, aku bisa melihat, di kedalaman matanya, pantulan keindahanku sendiri.
Lalu tanda-tanda orang yang memiliki jiawa narsis seperti apa ? menurut klinik S.E.R.V.O tanda-tanda orang yang narsi seperti ini:
- merasa dirinya sangat penting dan ingin dikenal oleh orang lain
- merasa diri unik dan istimewa
- suka dipuji dan jika perlu memuji diri sendiri
- kecanduan difoto atau di shooting
- suka berlama lama di depan cermin
Menurut klinik S.E.R.V.O juga narsis itu berbeda dengan percaya diri, coba kita lihat pendapatnya:
- Seseorang yang narsis memposisikan dirinya sebagai objek, sementara seseorang yang percaya diri memposisikan dirinya sebagai subjek
- Seorang yang percaya diri tidak terlalu risau dengan ataupun tanpa pujian orang lain karena kelebihan fisik yang dimiliki, dirasakan sebagai anugerah Tuhan yang selalu disyukuri
- Seseorang yang percaya diri lebih fokus kepada “kompetensi diri†ketimbang penampilan fisik.
Jadi sebenarnya narsis itu suatu hal yang positif atau malah hal yang negatif ??
Menurut pendapat saya, sah-sah saja kita mempunyai sifat yang berbau narsis, karena sudah fitrah manusia ingin dihargai, ingin dicintai, ingin dihormati, ingin dipuji dan ingin di…..i lainnya, tapi janganlah terlalu berlebihan karena akan cenderung untuk menganggap rendah orang lain bahkan bisa berbuah ujub, riya dan takabur dan kawan kawan. Nah kalau sudah ujub, riya dan takabur berarti sudah melanggar dari norma agama.
gambar: http://id.wikipedia.org/